Bandung, 7/1/2022| Perwakilan Pengurus HEBITREN Solo Raya lakukan kunjungan ke Bandung guna studi banding sekaligus menghadiri penutupan kegiatan pelatihan dan magang pertanian berbasis teknologi green house yang bertempat di pondok pesantren Al-Ittifaq Bandung.
Kegiatan penutupan dihadiri oleh ketua HEBITREN Jawa Barat Kyai Setia Irawan, Ketua HEBITREN Solo Raya K.H. Miftahul Huda, Ketua Hebitren Yogyakarta K.H. Khoirul, para santri serta peserta pelatihan dari berbagai pesantren di Solo Raya dan Yogyakarta.
Acara yang digelar di aula pondok pesantren Al-Ittifaq ini dibuka dengan lantunan ayat-ayat Suci AlQur’an yang dibacakan oleh Ust. Dadang Baharudin Yusuf, S.S. Kegiatan dilanjutkan dengan sambutan sambutan yang disampaikan oleh Ketua HEBITREN Jawa Barat. Ketua HEBITREN Yogyakarta dan ketua HEBITREN Solo Raya serta sambutan Pimpinan Pesantren Al-Ittifaq .
Sambutan pertama, disampaikan oleh Ketua HEBITREN Jawa Barat sekaligus perwakilan pondok pesantren Kyai Setia Irawan. Ia menyampaikan bahwa pengembangan ekonomi pesantren dan Green house Ini merupakan jejak dan peninggalan dari pimpinan pesantren al ittifaq alm. KH. Fuad Affandi yang alhamdulillah masih berlanjut hingga sekarang. Hal ini dimaksud agar memicu kemandirian pesantren dalam bidang ekonomi. Program pengembangan ekonomi pesantren diawali dengan sektor pertanian, karena dinilai bahwa pertanian merupakan dasar kehidupan. Hal ini berdasarkan pesan dari K.H. Fuad Affandi yang menyatakan bahwa kebutuhan mendasar makhluk hidup dapat terpenuhi dengan tersedianya sektor pertanian.
Pertanian tidak hanya dikonsumsi oleh manusia. Namun juga makhluk hidup lainnya. Termasuk juga hama (lalat, lebah, ulat, tikus dan sebagainya). Ini menandakan bahwa pertanian sangat dibutuhkan karena dengannya akan menjaga kelestarian kehidupan makhluk hidup di dunia.
Lebih lanjut, berkaitan dengan pengembangan ekonomi pesantren Alm. K.H. Fuad Affandi berpesan untuk menjadikan ekonomi pesantren yang kuat, semua elemen harus bisa bersatu. Harus melakukan silaturahmi dan kolaborasi dengan berbagai pihak, karena dengan kolaborasi itulah akan menjadikan kekuatan pesantren dalam bidang bisnis dan ekonomi semakin kokoh. Kemudian, dalam melakukan kolaborasi, kita harus saling mendukung antara satu pesantren dengan pesantren lainnya. Baik dengan saling memenuhi kebutuhan antar pesantren, ataupun saling belajar dan saling memberikan manfaat antara satu dan yang lainnya. Itulah kenapa dibentuknya Alif Learning Center, dengan tujuan utk bisa berkontribusi dalam memdukung terciptanya kemandirian ekonomi dan bisnis pesantren.
Sambutan dilanjutkan oleh Ketua HEBITREN Yogyakarta KH. Khoirul, ia menyatakan bahwa Pesantren itu ya ngaji fiqih, ya ngaji sugih. Karena sejatinya, untuk menjaga dunia ya harus dengan harta. Dan sebaliknya untuk menjaga akhirat harus dengan amalan yang baik yang telah tertuang dalam syariatNya. Selanjutnya, K.H. Khoirul menyampaikan bahwa HEBITREN Yogyakarta akan menyerahkan peserta pelatihan dan magang pertanian berbasis teknologi green house di ponpes al-ittifaq .
Sambutan terakhir disampaikan oleh Ketua HEBITREN Solo Raya K.H. miftahul Huda. Ia mengucapkan terima kasih kepada ponpes al ittifaq Yang telah memfasilitasi peserta dalam memberikan edukasi dan pelatihan di bidang pertanian berbasis teknologi green house. Kyai Pengasuh Pondok Pesantren AlHikmah ini juga mengungkapkan hendak mengambil kembali peserta pelatihan pertanian berbasis teknologi green house. Dengan harapan, setibanya peserta kembali ke pesantren asalnya dapat memberikan kontribusi nyata dalam membangun kemandirian ekonomi dan bisnis pesantren. “Semoga para peserta pelatihan dapat mengambil pelajaran yang diajarkan dengan sebaik baiknya” pungkasnya.
Terakhir acara dilanjutkan dengan penyampaian pesan dan kesan oleh perwakilan peserta pelatihan yaitu ustadz M. Mahfudz peserta dari ponpes kyai ageng selo klaten. Ia menyampaikan bahwa Kesan pertama yang dirasa adalah hawa dingin. Ini merupakan tantangan pertama bagi kami yang berasal dari daerah panas seperti solo raya. Kemudian ia melanjutkan bahwa pelatihan disiniĀ sangat baik. Setiap peserta menerima pelatihan dari masing masing pembina yang sudah ditentukan. pelatihan difokuskan dengan materi dan praktik budi daya melon, dari mulai proses RND , produksi (dimulai dengan menanam sampai panen) dr penyiapan media pertanian spt tanah dan arang, Perairan, Penggunaan nutrisi, Pengawinan, Bahkan mengenal hama, Kemudian pengemasan produk, Pemasaran, dan tidak kalah penting yaitu Quality Control. “Pelatihan ini merupakan hal yang luar biasa yang belum pernah kami dapata kan sebelumnya. Semoga hal ini dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan untuk pesantren kami pada khususnya dan umumnya bagi pesantren pesantren di Solo Raya.” Pungkasnya. Acara diakhiri dengan do’a dan foto bersama serta kunjungan ke beberapa lokasi pengembangan pertanian di Pondok Pesantren Al-Ittifaq.