Septian Nur Rohmat adalah salah seorang santri dari Pondok Pesantren Daarul Qur’an Sragen. Ia merupakan project officer yang dilatih secara intensif di Pondok Pesantren Al-Ittifaq Ciwidey Bandung. Selama 14 hari mengikuti serangkaian pelatihan pengembangan budi daya melon ethanon beserta praktek penjualan dan pengelolaan keuangannya.

Menurut Septian, Selama pelatihan banyak hal baru dan ilmu baru yang didapatkan, mulai dari penanaman panen pengemasan dan sampai ke pendistribusian sayuran dan buah, selain itu juga cara pengolahan tanah yang belum pernah ia ketahui sebelumnya.

‘Kata kata yang selalu saya ingat dan yang memotivasi diri saya adalah petuah pesan dari almarhum KH. Fuad Affandi Sesepuh Pondok Pesatren Al-Ittifaq bahwa jangan ada sejengkal tanah yang tidur ,jangan ada sedetik waktu yang nganggur dan jangan ada sehelai sampah yang mawur.” Ungkapnya.

Septian pun memiliki harapan besar selepas 2 pekan dilatih di Bandung, “Semoga dengan ilmu pertanian ini dapat memajukan pondok pesantren Daarul Qur’an Sragen karena ini merupakan awal adanya green house dan semoga sukses dan berhasil dan dapat membantu memajukan ekonomi di pesantren.”

“Semoga juga Pondok Pesantren Al-Ittifaq dapat terus maju dan berkembang serta terus bisa membagikan ilmunya dengan pondok pesantren lainnya.” Pungkasnya.