Surakarta (5/2/2020). Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo secara langsung resmikan program Green House di Pondok Pesantren Takmirul lslam Surakarta. Acara ini merupakan salah satu bentuk dukungan Negara terhadap Pengembangan Ekonomi Pondok Pesantren. Bank Indonesia sebagai representasi Negara memiliki beberapa program dalam pemberdayaan Ekonomi Syariah, diantaranya adalah dukungan terhadap program HEBITREN. Kali ini HEBITREN Solo Raya mendapat kepercayaan untuk mengelola program Smart Farming berbasis Green House, dengan unggulan produk pertanian Melon Intanon. Untuk mewujudkan kesuksesan program ini, sebanyak 12 perwakilan pengelola pesantren telah mengikuti pelatihan inensif di Pondok Pesantren Al-Ittifaq Ciwidey Bandung.

Peresmian ini merupakan tonggak sejarah baru bagi HEBITREN Solo Raya. Terlebih dukungan psikologis dari Gubernur BI Perry Warjioyo yang merupakan putera daerah asal Solo Raya, Perry lahir di Gawok Sukoharjo pada tahun pada tahun 1959. Setelah menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta pada tahun 1982, Perry melanjutkan pendidikan di Iowa State University hingga meraih gelar Master pada tahun 1989 dan meraih gelar Ph.D di tahun 1991. Sebelum kembali ke Bank Indonesia pada tahun 2009, ia pernah menjadi Direktur Eksekutif di International Monetary Fund (IMF). Lalu dilantik menjadi Gubernur BI pada Mei 2018.

Gubernur BI yang rendah hati ini, merasa dirinya sebagai “abangan” yang selalu ingin nyantri kepada banyak Kyai dan Guru. Disampaikan dalam sambutannya pada acara peresmian ini bahwa ia memiliki tiga rumus agar Ekonomi Pesantren terus berkembang. Pertama, memiliki sikap daya tahan dan daya jugan yang kuat, dengan jargonnya “terus ngaji fiqh dan ngaji sugih”, ia yakin bahwa melalui HEBITREN, ekonomi pesantren akan cepat bangkit dan berkembang. Kedua, perlu Jaringan Bisnis yang kuat. Jaringan/network ini dalam ajaran pesantren disebut dengan silaturahim, maka dengan basis silaturahim yang kuat ditambah spritualitas dari para kyai dan santri maka akan cepatmendapat keberkahannya. Ketiga, Perlu adanya Teknik produksi, bagian inilah yang sedang dilakukan oleh HEBITREN Solo Raya dengan dukungan dari berbagai stake holder dalam mengembangkan smart farming berbasis teknologi Green House.

Acara peresmiaan ini juga menjadi pembuktian atas eksistensi HEBITREN Solo Raya sebagai organisasi yang berkomitmen mengembangkan ekonomi dan bisnis pesantren. Acara ini dikemas dengan judul “Peluncuran Program Pengembangan Ekosistem Rantai Nilai Halal” dengan maksud agar seluruh Pondok Pesantren di Solo Raya memiliki visi misi yang sama dalam membangun ekosistem bisnis halal. Berbagai stake holder juga hadir dan mendukung terhadap program mulia ini, diantaranya Ketua Direktur PD Pontren Kementerian Agama RI Dr. Waryono Abdul Ghafur, Staf Khusus Wakil Presiden RI bidang Ekonomi Dr. Lukmanul Hakim, M.Si, Ketua Umum HEBITREN Pusat KH. Dr. Hasib Wahab Hasbullah, Pimpinan Pondok Pesantren Takmirul Islam KH. Muhammad Halim, serta para tamu undangan. Ketua HEBITREN Solo Raya KH. MIftahul Huda, S.Ag. menambah rasa optimis HEBITREN Solo Raya dengan mengakhiri acara ini dengan munajat do’a yang penuh khusyu.

Penulis: Asep Maulana Rohimat (Bid Media dan Informasi HEBITREN Solo Raya)