BOYOLALI – Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Abror yang berlokasi di Desa Pengkol Kecamatan Karanggede menjadi Pilot Project Pengembangan Ekonomi Pesantren dari Bank Indonesia. Bank Indonesia menggelontorkan dana untuk penanaman melon dengan metode Green House. Hari ini Kamis (31/3/2022) dilangsungkan acara panen perdana demplot uji coba tanaman melon di pesantren yang memiliki 200 orang santri tersebut. Pondok Pesantren Darul Abror telah mengembangkan usaha pertanian hortikultura sejak tahun 2015 namun hasilnya belum optimal. Ponpes memiliki tanah wakaf yang cukup luas namun pemanfaatannya belum optimal karena keterbatasan peralatan mesin pertanian untuk pengolahan lahan, keterbatasan irigasi, dan serangan hama tanaman. Untuk mengatasi berbagai kendala ini, Bank Indonesia memberikan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) berupa pembangunan green house, sarana prasarana irigasi dan alat pertanian termasuk 1 unit cultivator.

Selanjutnya, pesantren mengembangkan demplot uji coba pengembangan tanaman melon di green house seluas 300 meter persegi. Jenis melon yang ditanam adalah varietas Alina dengan jumlah populasi kurang lebih 500 batang yang mulai disemai pada Januari 2022. Saat ini umur tanaman 65-70 hari setelah tanam dan sudah menunjukkan ciri masak panen optimal. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Solo Nugroho Joko Prastowo menjelaskan, dengan adanya proses pembelajaran ini dapat meningkatkan pengetahuan kewirausahaan bagi para santri sekaligus meningkatkan kemandirian ekonomi bagi pesantren untuk kualitas pendidikannya. “Jadi tujuannya tadi pesantrennya makin maju secara keuangan, mandiri, membiayai proses belajar mengajarnya, dan para santrinya dapat belajar berwirausaha. Jadi ngaji fikih, tapi juga ngaji sugih [kaya].” ujarnya.

Pada kesempatan itu hadir pula Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kabupaten Boyolali Insan Adi Asmono. Dalam sambutannya, pihaknya menyampaikan terimakasih kepada Bank Indonesia dan Pemerintah Kabupaten Boyolali akan mensinkronisasi dan mereplikasi inovasi Bank Indonesia tersebut. “Moga-moga ngaji untuk melon ini khatam, berkah, manfaat bagi kita semua dan masyarakat kedepannya sebagai salah satu ilmu yang kita dapatkan di pondok pesantren.” katanya. Sementara itu, pimpinan Ponpes Darul Abror Abdullah Hafid mengungkapkan rasa terimakasihnya atas adanya program pengembangan ekonomi pesantren tersebut. Lahan yang mulanya tidak terpakai di pesantren Darul Abror menjadi lebih produktif bagi para santri, terutama bagi santri Sekolah Menengah Atas (SMA), sehingga mereka memiliki pengetahuan lain seperti ilmu pertanian. “Jadi dengan belajar edukasi pertanian itu mereka jadi punya bekal. Dia bisa berjuang di masyarakat, mengamalkan ilmunya sambil bekal ilmu pertanian diterapkan di kampungnya masing-masing.” ungkapnya.

Sumber: Diskominfo Boyolali