Sukoharjo, Kamis, 25 April 2024, Pengurus HEBITREN Solo Raya menggelar acara silaturahim sekaligus Halal bi Halal dengan tema “Penguatan Sinergi Stakeholder untuk Kemandirian Ekonomi Pesantren”. Acara tersebut berlangsung di aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Mas Said Surakarta, dihadiri oleh sejumlah tokoh penting.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo, Dwiyanto Cahyo Sumirat, turut hadir dalam acara tersebut bersama dengan beberapa tokoh lainnya seperti Wakil Rektor 1 UIN Raden Mas Said Surakarta, Dr. Zainul Abas, M.Ag., Wakil Rektor 3 UIN Raden Mas Said Surakarta, Dr. KH. Abdullah Faishol, M.Hum., Dekan FEBI UIN Said Prof. Dr. M. Rahmawan Arifin, M.Si., serta Kepala Kemenag Sukoharjo, H. Drs. Muh. Muallim, M.Pd., Para Kasi Pesantren Kemenag se Solo Raya dan segenap Pengurus HEBITREN Solo Raya.

Selain itu, hadir pula tim dari KPw Bank Indonesia Solo, yang terdiri dari Bimala sebagai Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Solo, Siti Nurfalinda sebagai Manajer Fungsi Pelaksanaan Pengembangan UMKM, Keuangan Inklusif, dan Ekonomi Syariah, serta Joko Purnomo dan Sigit Ati Wibowo sebagai Tim Pengembangan UMKM, Keuangan Inklusif, dan Ekonomi Syariah.

Dalam sambutannya, Kepala KPw Bank Indonesia Solo menyatakan bahwa kegiatan HEBITREN mendukung inklusifitas ekonomi di masyarakat, dengan target BI saat ini mendukung peningkatan produksi program infratani green house sebesar 10%, serta penguatan halal value chain antar pesantren. Selain itu, BI juga memberikan dukungan terhadap produk-produk yang memiliki daya saing.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Solo, Bimala, juga menyampaikan pentingnya sebuah forum yang komprehensif untuk membahas program kegiatan HEBITREN Solo Raya, yang akan menemukan poin-poin penting untuk langkah strategis ke depan. BI juga mengundang seluruh pondok pesantren HEBITREN untuk berpartisipasi dalam kegiatan Festival Ekonomi Syariah (FeSyar) 2024 yang melibatkan berbagai perlombaan dan kegiatan terkait pesantren.

Acara tersebut diharapkan dapat memperkuat sinergi antara berbagai pihak terkait dalam mendukung kemandirian ekonomi pesantren serta mempercepat pembangunan ekonomi yang inklusif di masyarakat.